Sabtu, 27 September 2014

Kupu-kupu di Dalam Buku

Ketika duduk di stasiun bis, di gerbong kereta api, di ruang tunggu
praktek dokter anak, di balai desa, kulihat orang-orang di
sekitarku duduk membaca buku, dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,

Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang, di perpustakaan
yang mengandung ratusan ribu buku dan cahaya lampunya
terang-benderang, kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua
sibuk membaca dan menuliskan catatan, dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,

Ketika bertandang di sebuah toko, warna-warni produk yang dipajang
terbentang, orang-orang memborong itu barang dan mereka
berdiri beraturan di depan tempat pembayaran, dan aku
bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang,

Ketika singgah di sebuauh rumah, kulihat ada anak kecil bertanya
tentang kupu-kupu pada mamanya, dan mamanya tidak bisa
menjawab keingin-tahuan puterinya, kemudian katanya,
" tunggu mama buka ensiklopedia dulu, yang tahu tentang kupu-kupu,"
dan aku bertanya di rumah negeri mana gerangan aku sekarang,

Agaknya inilah kita rindukan bersama, di stasiun bis dan ruang tunggu
kereta api negeri ini buku dibaca, di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku dibaca,
di tempat penjualan buku laris dibeli, dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu
tidak berselimut debu karena memang dibaca.


Karya : Taufiq Ismail (1996)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar